Rabu, 26 Desember 2012

MESIN ROTARY

Mesin ini dikembangkan oleh insinyur Jerman Felix Wankel. Beliau memulai penelitiannya pada awal tahun 1950-an di NSU Motorenwerke AG (NSU) dengan prototypenya yang bisa bekerja pada tahun 1957. NSU selanjutnya melisensikan konsepnya kepada beberapa perusahaan otomotif lain di berbagai penjuru dunia untuk memperbaiki konsepnya.
Seperti namanya, mesin ini memiliki ciri kerja dalam pembakaran dengan cara berputar atau berotasi. Dimana pistonnya berbentuk seperti segitiga dan merangkap sebagai ruang bakar pula. Dan dengan begitu cara kerjanya menjadi berbeda dengan mesin silinder biasa yang bergerak secara vertikal atau horisontal.
Salah satu keunggulan mesin rotary adalah bentuknya kompak dan sanggup menghasilkan tenaga yang cukup besar meski menggunakan kapasitas mesin yang terbilang kecil.
Pada awal hadirnya mesin Wankel ini, banyak pabrikan otomotif dunia yang menggunakannya seperti GM, Mercedes-BenzMazdaRolls Royce dsb. Namun diantara semua pabrikan saat ini hanya tinggal pabrikan Mazda saja yang serius mengembangkan mesin legendaris rotary ini.
Pada bulan Mei 1967, Mazda meluncurkan mobil sport dua kursi dengan mesin rotary pertamanya yang diberi nama Cosmo Sports. Seiring berjalannya waktu, Mazda terus mengembangkan teknologi ini dan membenamkannya dalam rangkaian mobil sport keluaraga RX series, seperti RX-2 Capella (1970), Savanna RX-7 (1978) dan All New Mazda Savanna RX-7 (1985).
Namun, pencapaian titik puncak teknologi mesin rotary dalam dunia motorsport baru diraih oleh Mazda melalui mobil balap 787B yang berhasil memenangkan lomba Le Mans 24 jam. Hingga saat ini, 787B masih memegang rekor sebagai mobil balap bermesin rotary tercepat.
Pada bulan Desember 1991, Mazda memperkenalkan generasi mobil sport All New Mazda RX-7 (Anfini) dan dari berjalannya waktu, Mazda kembali mengumumkan varian terbaru dari jajaran mobil sport terbaru Maret 2008 dengan mesin rotary RENESIS yaitu RX-8 versi facelift dan berhasil memenangkan penghargaan International Engine of the Year.
Namun banyak pabrikan yang melepas generasi mesin ini dikarenakan mesin ini dianggap sebagai mesin yang boros bahan bakar, boros oli mesin dan yang menjadi acuan mengapa produksi mobil generasi terakhir Mazda RX-8 Spirit R harus selesai pada 22 Juni kemarin adalah karena emisi gas buang CO2 mesin ini masih tinggi.
Sedangkan dalam kenyataan pada saat ini adalah pabrikan otomotif dunia semakin berlomba untuk bisa menghasilkan kadar gas buang CO2 yang dihasilkan mesin bakar kendaraan sekecil mungkin bahkan mencapai level zero emisi. Bahkan pabrikan Mazda sendiri telah mengembangkan sebuah teknologi mesin Skyactiv yang terbukti sanggup menghasilkan emisi gas buang yang rendah.
Berikut video mengenai cara kerja mesin rotary pada Mazda RX-8:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar